POLITIKAL.ID – Wali Kota Samarinda, Andi Harun menekankan pentingnya tradisi akademik hukum yang tidak hanya dogmatis, melainkan juga kritis, inovatif, dan berintegritas dan mengingatkan, mahasiswa hukum perlu memiliki keberanian intelektual untuk menelaah literatur, memahami perkembangan legislasi, dan melahirkan gagasan baru.
Hal ini disampaikan Andi Harun saat menjadi pemateri dalam Orasi Ilmiah Masa Ta’aruf (Masta) Mahasiswa Baru Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Semester Ganjil T.A 2025/2026.
Kegiatan ini berlangsung di di Amphitheater Gedung G Lt.4 UMKT, Jalan Ir H Juanda Samarinda pada Sabtu (6/9/2025).
“Bagi mahasiswa hukum kritis itu bukan tanda perlawanan tetapi tanda tumbuhnya nilai-nilai intelektualitas. Dengan begitu, kita bisa memberi value added pada ilmu hukum, bukan sekadar mengulang teori yang sudah ada,” tegasnya.
Menurutnya, kampus seharusnya menjadi ruang lahirnya pemikiran yang segar sekaligus konstruktif, sehingga mampu melahirkan generasi profesional hukum yang tangguh.
“Kita harapkan kampus melahirkan profesi hukum yang kritis, inovatif, dan berintegritas tinggi. Hukum jangan hanya dilihat sebagai alat kepastian, tetapi juga sebagai jalan menuju keadilan,” ujarnya.
Ia menjelaskan integritas adalah fondasi utama yang harus dimiliki seorang sarjana hukum. Tanpa hal itu, hukum berisiko kehilangan esensi utamanya di mata masyarakat.
“Pada akhirnya cita-cita hukum bukan sekadar kepastian, melainkan keadilan yang benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkasnya.
(tim redaksi)