Minimnya infrastruktur pendidikan tingkat menengah pertama di Kecamatan Samarinda Seberang menjadi sorotan Komisi IV DPRD Samarinda.
SelengkapnyaSekolah Rakyat di Samarinda menerima 100 siswa untuk tahun ajaran 2025/2026. Sekolah Rakyat ini ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Kota Tepian. Dalam PPDB tahun ini, sekolah rakyat menyediakan kuota sebanyak 100 siswa, terdiri dari 50 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 50 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
SelengkapnyaTransformasi sistem pengelolaan sampah di Kota Samarinda memasuki babak baru. Pemkot Samarinda tengah mempersiapkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan sebagai pusat pengolahan berbasis teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA), dengan dukungan investor asal Korea Selatan.
SelengkapnyaKunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurofiq, ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan, Kamis (3/7/2025), menjadi penanda penting bagi percepatan transformasi sistem pengelolaan sampah di Kota Samarinda.
SelengkapnyaKetegasan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bahwa penanganan banjir tidak boleh menunggu ketersediaan anggaran, menjadi pemicu utama percepatan aksi lapangan di sejumlah titik rawan banjir.
SelengkapnyaNegara benar-benar hadir di tengah masyarakat miskin, tak hanya lewat slogan tapi melalui aksi nyata. Di Samarinda, ratusan anak dari keluarga tidak mampu kini mendapat kesempatan mengenyam pendidikan secara gratis dan menyeluruh lewat Program Sekolah Rakyat.
SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dibawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun terus menunjukkan komitmennya dalam mengentaskan persoalan banjir. Saat ini Pemkot Samarinda tengah menyusun rencana komunikasi resmi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam upaya penanganan banjir lintas daerah. “Nah, saya juga akan berusaha melakukan komunikasi. Syukur-syukur bisa juga bertemu dengan DPRD Kukar,” kata Andi Harun.
SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus melakukan pebenahan dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Tepian. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membangun 10 insinerator di setiap kecamatan serta modernisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan. Wali Kota Samarinda Andi Harun mengakui saat ini Pemkot Samarinda masih memakai metode open dumping, namun demikian upaya transformasi terus dilakukan dalam menangani masalah sampah.
Selengkapnya