IMG-LOGO
Home Nasional Gibran Aktif di YouTube, PDIP Sebut Wapres Harusnya Fokus Kerja
nasional | umum

Gibran Aktif di YouTube, PDIP Sebut Wapres Harusnya Fokus Kerja

oleh Fulanah binti Fulan - 23 April 2025 06:39 WITA
IMG
BERBICARA -Anggota DPR RI, Deddy Sitorus (Istimewa)

POLITIKAL.ID - Di tengah gencarnya komunikasi digital yang dilakukan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka lewat kanal YouTube-nya, kritik datang dari internal partai politik.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, menyentil gaya komunikasi Gibran yang dinilainya lebih sibuk membuat konten ketimbang memperlihatkan kinerja nyata di lapangan.

“Kalau menurut saya sih jangan terlalu banyak bikin video lah ya. Kerja aja gitu loh,” ujar Deddy kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Senin (21/4/2025), menanggapi video terbaru Wapres Gibran soal bonus demografi Indonesia.

Deddy bahkan menyindir gaya Gibran yang menurutnya mulai menyerupai mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, yang dikenal sebagai politisi konten.

"Video terus, nggak habis-habis. Nanti sama kayak Pak Dedi Mulyadi lagi," tambahnya.

Gibran, dalam video berdurasi hampir 5 menit itu, mengulas potensi puncak bonus demografi Indonesia yang diprediksi terjadi pada 2030 hingga 2045.

Ia menyampaikan pesan-pesan optimisme kepada generasi muda agar bisa memanfaatkan momen langka tersebut untuk kemajuan bangsa.

Namun bagi Deddy, gaya komunikasi digital semacam ini sebaiknya tidak menjadi prioritas bagi seorang Wapres. Menurutnya, posisi wakil presiden mengharuskan fokus pada kebijakan nyata, bukan sekadar retorika atau visualisasi.

“Wapres itu bukan influencer. Yang ditunggu masyarakat adalah bagaimana ia bekerja nyata menjawab tantangan. Boleh saja bicara lewat media sosial, tapi substansi kerja harus lebih dulu terlihat,” tegas Deddy.

Meski demikian, Gibran sendiri belum memberikan respons atas kritik tersebut. Ia tetap aktif mengunggah pesan-pesan kebangsaan melalui kanal YouTube resminya yang kini sudah memiliki ratusan ribu pengikut.

Video terakhirnya bahkan mendapat banyak komentar positif dari warganet yang menyebut gaya komunikasinya sebagai “segar dan mudah dicerna generasi muda.”

(Redaksi)