POLITIKAL.ID – Suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia semakin terasa meriah di Kota Samarinda, khususnya di Jalan Wolter Monginsidi, Gang 5 RT 19, Kelurahan Dadi Mulya. Gang sempit yang biasanya biasa saja kini berubah menjadi lorong penuh semangat kebangsaan yang memukau setiap mata yang melintas.
Gang selebar dua meter itu dihiasi dengan bendera merah putih, umbul-umbul, dan ornamen kreatif yang dipasang di setiap sudut gang. Seluruh lorong, mulai dari mulut gang hingga ujungnya, dipenuhi dengan nuansa patriotik yang kental, menciptakan atmosfer yang penuh semangat nasionalisme.
Maskur, seorang penggerak utama sekaligus suami Ketua RT 19, mengungkapkan bahwa karya tersebut merupakan hasil gotong-royong warga yang dimulai sejak 29 Juli lalu.
“Semua warga ikut bergotong-royong sejak 29 Juli tidak ada yang tinggal diam. Dari atas sampai bawah, semua terlibat,” ujarnya, pada Selasa (19/8/2025).
Ia menjelaskan yang membuat lebih istimewa, hiasan tidak hanya menggunakan bahan baru. Warga memanfaatkan sampah plastik, gelas air mineral, hingga galon bekas yang disulap menjadi ornamen hias.
“Kami ingin berbeda tahun lalu bendera hanya terbentang sepanjang 40 meter, tahun ini kami belah dan bentangkan lebih lebar hingga 80 meter. Hasilnya lebih megah dan tidak monoton,” tutur Maskur.
Kreativitas itu ternyata membuahkan hasil. Untuk kedua kalinya berturut-turut, RT 19 meraih juara satu lomba hias kampung tingkat Kelurahan Dadi Mulya. Tahun sebelumnya, mereka juga menyabet juara kategori kampung meriah dan kebersihan.
Meski demikian, Maskur menyampaikan harapan agar apresiasi dari pemerintah bisa lebih besar.
“Kalau bisa dukungan tidak hanya berhenti di tingkat kelurahan ada baiknya pemerintah kota men-support hingga tingkat lebih tinggi supaya semangat warga semakin bertambah,” katanya.
Kemenangan RT 19 ini bukan sekadar soal lomba, tetapi bukti kekuatan kebersamaan dari tangan-tangan kreatif warga sebuah gang kecil mampu menjelma menjadi simbol cinta tanah air.
“Kami ingin lorong ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga jadi pengingat bahwa kemerdekaan diraih karena persatuan,” pungkasnya.
(*)