IMG-LOGO
Home Daerah Peringati 1 Muharram, Warga Desa Sungai Mariam Gelar Tradisi Bersih Desa & Makan Nasi Tumpeng
daerah | kaltim

Peringati 1 Muharram, Warga Desa Sungai Mariam Gelar Tradisi Bersih Desa & Makan Nasi Tumpeng

oleh Hasa - 28 Juni 2025 06:31 WITA
IMG
Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang dilakukan warga Desa Sungai Mariam

POLITIKAL.ID - Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, masyarakat adat Desa Sungai Mariam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menggelar tradisi tahunan berupa kegiatan bersih-bersih desa dan makan bersama nasi tumpeng dari hasil bumi pada Jumat (27/6/2025)

Sejak pagi hari, warga tampak antusias bergotong royong membersihkan lingkungan desa, mulai dari jalan utama, kawasan permukiman, hingga fasilitas umum. 

Tradisi ini bukan sekadar bersih-bersih biasa, melainkan simbol penyucian diri dan lingkungan untuk menyongsong tahun baru dengan harapan kehidupan yang lebih baik.

Puluhan nasi tumpeng hasil panen warga disajikan di sepanjang jalan utama desa. Setelah kegiatan bersih-bersih, seluruh warga duduk bersama menikmati hidangan tersebut dalam suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan.

Ketua Lembaga Adat Desa Sungai Mariam, Amir Aras, mengatakan bahwa tradisi ini telah mengakar kuat di masyarakat dan rutin digelar setiap 1 Muharram. 

"Ini menjadi momen penting bagi kami untuk bersyukur, menjaga tradisi, sekaligus mempererat hubungan antar sesama," ujarnya.

Acara juga diisi dengan pembacaan doa syukur yang dipimpin tokoh agama setempat, sebagai bentuk penghormatan atas limpahan rezeki dari alam. 

Tak hanya itu, santunan pun diberikan kepada anak-anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian sosial dan harapan untuk keberkahan bersama.

Amir berharap tradisi ini terus dijaga oleh generasi muda dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. 

“Semangat kebersamaan ini harus kita rawat sebagai bagian dari identitas budaya dan nilai-nilai keagamaan kita,” tutupnya.

Tradisi 1 Muharram di Sungai Mariam membuktikan bahwa perayaan Tahun Baru Islam tak hanya menjadi refleksi spiritual, tapi juga momentum penguatan solidaritas sosial dan pelestarian budaya lokal.

(tim redaksi/*)

Berita terkait