IMG-LOGO
Home Nasional Pemerintah Akan Ubah Sampah Jadi Energi dengan Teknologi PLTSa
nasional | umum

Pemerintah Akan Ubah Sampah Jadi Energi dengan Teknologi PLTSa

oleh Hasa - 22 Oktober 2025 05:59 WITA
IMG
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

POLITIKAL.ID - Pemerintah Indonesia resmi mengeluarkan kebijakan strategis dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik dengan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Langkah ini ditandai dengan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Baru Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Peraturan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah mengatasi krisis sampah sekaligus mendorong transisi energi bersih.

Presiden Prabowo Subianto menandatangani Perpres tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan tanggapannya soal mengubah sampah menjadi energi listrik ini.

Bahlil mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti Peraturan Presiden tersebut.

Namun demikian, Bahlil mengatakan proyek PLTSa akan diprioritaskan dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Waste Energy, Perpres sudah keluar dan kami siap untuk melakukan proses selanjutnya. Itu nanti diprioritaskan untuk dikelola oleh Danantara," kata Bahlil di sela acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025, di Jakarta, Senin (20/10/2025).

Kementerian ESDM sendiri nantinya akan memproses semua perizinan terkait proyek PLTSa, termasuk perihal harga yang akan berlaku. Namun, pengelolaannya nanti akan tetap melalui Danantara.

"Nanti semua perizinan, termasuk Keputusan Menteri terkait dengan harga itu juga nanti di ESDM. Tetapi diprioritaskan untuk dikelola oleh Danantara," imbuhnya.

Sementara  itu, Presiden Prabowo ingin membangun 34 pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di seluruh Indonesia dalam dua tahun ke depan.

Prabowo menyebut proyek ini akan didanai oleh BPI Danantara Indonesia. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk menyulap tumpukan sampah di kota-kota besar menjadi sumber energi listrik.

“Bantar Gebang saya dapat laporan sudah mencapai puluhan juta ton. Limbahnya 55 juta ton sudah menggunung. Kalau terjadi hujan deras, itu bisa membahayakan kampung di sekitarnya,” kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet pada Senin (20/10/2025).

Prabowo menyatakan penanganan limbah kini menjadi prioritas nasional. Sebab, volume sampah di beberapa daerah telah mencapai tingkat mengkhawatirkan.

Sementara itu, Prabowo menyebut tumpukan yang sama juga terjadi di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Di mana timbunan sampah menimbulkan ancaman bagi kesehatan, lingkungan, dan citra pariwisata Indonesia.

“Insya Allah dalam dua tahun kita selesaikan 34 (PLTSa) di kota strategis. Karena ini menyangkut kebersihan, kesehatan,” ucapnya.

Prabowo menekankan keberhasilan program ini akan berdampak langsung pada sektor pariwisata dan ekonomi hijau nasional.

“Bagaimana kita berharap pariwisata naik kalau Bali tidak bisa bersihkan sampahnya, bayangkan turis mau gak datang ke tempat yang jorok,” paparnya.

Sebelumnya, BP Danantara diberi mandat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan Danantara nanti akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengolah sampah menjadi energi listrik.

"Tadi memang ada beberapa pekerjaan yang kita akan sinergikan, seperti yang disampaikan Pak Gub ada waste to energy, penggunaan sampah tenaga listrik yang rencananya itu karena memang itu diberikan mandat kepada Danantara untuk melakukan program ini secara terbuka, secara transparan," kata Rosan setelah membuka Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2025 di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).

Rosan juga mengungkapkan pengembangan proyek ini akan dilakukan mulai November 2025 dan sudah disosialisasikan ke Pemprov Jakarta.

Menurutnya, pengembangan PLTSa ini akan memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

"Tidak hanya semata-mata dari pemenuhan kebutuhan listrik, tetapi justru kita melihat memberikan dampak positif terhadap faktor kesehatan, environment, dan lain-lain. Sekarang justru ini akan memberikan kita, yakni asas manfaat yang sangat luar biasa," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan sampah di Jakarta mencapai 8.000 ton per hari. 

Di samping itu, Jakarta memiliki cadangan sampah sebesar 52 juta ton di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Betul, Pak Menteri, ada 8.000 ton kurang lebih, dan kami punya stok di Bantargerbang 52 juta ton. Dan inilah yang merupakan harta karun. Mudah-mudahan segera bisa kita manfaatkan bersama untuk kemajuan bangsa," ucapnya.

(*)

Berita terkait