POLITIKAL.ID – Wali Kota Samarinda, Andi Harun memberikan penjelasan terkait polemik proyek insinerator dan sistem pengelolaan sampah yang menuai sorotan publik.
Dalam rapat paripurna DPRD Kota Samarinda pada Rabu, 9 Juli 2025, Andi Harun menjelaskan bahwa proyek pengelolaan sampah masih dalam tahap pengerjaan prosesnya belum selesai dan masih dalam tahap berjalan.
“Kalau masih ada kekurangan di tengah-tengah proses pelaksanaan penataan dan pengelolaan sampah, itu wajar. Karena memang belum final,” ucap Andi Harun.
Menurutnya, opini yang berkembang di publik bisa saja mempengaruhi pandangan di ruang-ruang resmi seperti parlemen.
Karena itu dia merasa perlu memberi klarifikasi agar publik mendapatkan gambaran utuh mengenai kondisi sebenarnya.
“Opini di ruang resmi itu bisa terpengaruh oleh opini di luar jadi penting bagi saya untuk menyampaikan bahwa perkembangan pengelolaan sampah kita sedang berjalan, dan tidak bertentangan dengan yang disampaikan fraksi-fraksi,” tegasnya.
Terkait insinerator, Ia menepis anggapan bahwa proyek ini menelan biaya Rp28 miliar hanya untuk membeli 10 unit alat pembakar sampah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa harga satu unit insinerator hanya sekitar Rp1,9 miliar, sehingga totalnya hanya Rp19 miliar untuk 10 unit.
Namun, anggaran tersebut tidak hanya mencakup pembelian alat, ada pula biaya pembangunan fasilitas pendukung, seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), infrastruktur lingkungan, serta sistem filterisasi untuk mengelola limbah asap dan air buangan.
“Model insinerator yang kita pakai tidak lagi menggunakan cerobong asap. Kita tidak melepas asap ke udara terbuka tapi menyaringnya melalui kolam air ini butuh tambahan biaya, karena harus memenuhi standar baku mutu sebelum dialirkan ke saluran,” jelasnya.
Menariknya, Pemkot juga tengah menguji coba satu unit insinerator yang dilengkapi mesin pembuat batako dari abu sisa pembakaran. Jika berhasil, teknologi ini bisa menghasilkan paving block yang dimanfaatkan masyarakat atau digunakan untuk proyek pemerintah.
“Kalau hasil uji coba ini berhasil tidak menutup kemungkinan pada tahun berikutnya, semua insinerator akan kita pasangkan dengan alat pembuat paving block,” ujarnya.
(*)