IMG-LOGO
Home Advertorial DPRD Samarinda Dorong Job Fair Harus Ukur Hasil, Bukan Hanya Ramai Pengunjung
advertorial | DPRD Samarinda

DPRD Samarinda Dorong Job Fair Harus Ukur Hasil, Bukan Hanya Ramai Pengunjung

oleh VNS - 07 Juli 2025 15:48 WITA
IMG
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Harminsyah (Istimewa)

POLITIKAL.ID - Penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Samarinda dari 6,2 persen menjadi 5,9 persen  menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam satu tahun terakhir menjadi sinyal positif bagi dunia ketenagakerjaan.

Namun, Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Harminsyah, mengingatkan bahwa capaian tersebut harus dijaga dengan strategi yang benar-benar menyentuh akar persoalan.

Salah satu upaya pemerintah yang disorot adalah pelaksanaan job fair atau bursa kerja. Menurut Harminsyah, job fair bisa menjadi jembatan penting antara pencari kerja dan pelaku usaha, tetapi tidak boleh berhenti pada keramaian acara saja.

“Yang kita ingin tahu bukan hanya berapa banyak pelamar datang, tapi berapa yang benar-benar diterima bekerja setelah mengikuti job fair ini. Itu yang menjadi indikator keberhasilan,” ujar Harminsyah, Senin (7/7/2025).

Harminsyah menekankan pentingnya data konkret sebagai dasar evaluasi, seperti jumlah peserta yang direkrut, posisi yang ditawarkan, serta keberlanjutan hubungan kerja yang tercipta.

“Evaluasi itu harus menyentuh hasil nyata, bukan hanya laporan pelaksanaan kegiatan. Kita ingin tahu dampaknya bagi masyarakat pencari kerja,” tegasnya.

Harminsyah juga menyoroti peran perusahaan yang terlibat dalam kegiatan job fair. Menurutnya, kehadiran perusahaan tidak boleh sekadar menjadi formalitas dengan membuka stan tanpa benar-benar membuka lowongan kerja.

“Jangan sampai ada perusahaan hanya memasang stan, tapi tidak membuka kesempatan kerja yang nyata. Kita akan pantau itu,” ujarnya.

Namun, menurutnya, kegiatan semacam ini harus disertai dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kota, Dinas Tenaga Kerja, serta perusahaan peserta, agar tidak hanya berorientasi pada pelaksanaan acara, tetapi juga pada hasil yang dirasakan masyarakat.

“Job fair bisa jadi solusi konkret jika semua pihak serius. Jangan hanya sekadar menjalankan acara tanpa rencana lanjutan yang jelas,” pungkasnya.

(Adv)