IMG-LOGO
Home Nasional Ada Proyek Fiktif di Lingkungan Kementan, Menteri Amran Sebut Libatkan Pengamat Pertanian
nasional | umum

Ada Proyek Fiktif di Lingkungan Kementan, Menteri Amran Sebut Libatkan Pengamat Pertanian

oleh Hasa - 18 April 2025 07:44 WITA
IMG
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

POLITIKAL.ID - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan adanya proyek fiktif di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) yang diduga melibatkan seorang pengamat pertanian.

Dalam pernyataannya, Amran menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan analisis terhadap sejumlah kritik yang disampaikan oleh pengamat tersebut.

Namun sebagian besar kritik dinilai tidak konstruktif dan bahkan didasarkan pada data yang keliru.

Amran mengatakan proyek fiktif tersebut berpotensi merugikan negara hingga Rp 5 miliar.

"Ada si A atau si B yang mengkritik dari dulu. Dan kami menganalisa yang kritikannya sebagian besar tidak konstruktif. Bahkan kadang datanya salah," kata Amran dikutip dari Detik.

Lebih lanjut Amran mengatakan, pengamat pertanian tersebut terlibat dalam proyek pertanian.

Saat Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan investigasi, hasil proyek tersebut sebagian besar fiktif dan tidak berjalan. Atas hal tersebut, Amran menyebut negara berpotensi alami kerugian hingga Rp 5 M.

"Itu potensi kerugian Rp 5 miliar dan tidak digunakan itu barang pengadaan itu tidak digunakan. Itu pun sebagian tanda tangan fiktif, palsu tanda tangannya, dan ini yang mengkritik dari dulu pertanian, saya katakan ini musuh negara," jelas Amran.

Saat ini, kasus tersebut telah diserahkan kepada penegak hukum untuk ditindaklanjuti. Meski begitu, Amran enggan membeberkan lebih lanjut mengenai kasus tersebut.

Dia menegaskan pihaknya menerima kritik dan saran dari pengamat asalkan tidak menyebabkan kerugian negara. Amran akan menindak tegas siapapun oknum yang ingin merugikan negara, baik pegawai di lingkungan Kementan maupun pengamat pertanian.

"Jadi, jangan karena dia pengamat, enggak kebal hukum, enggak boleh dong. Siapapun masuk di pertanian, berani bermain-main, pasti kami beresin. Jangankan pengamat, pegawai sendiri aku pecat. Padahal dia anakku, anak kandungku, harusnya pecat. Apalagi pengamat masuk bermain-main, mau korupsi di pertanian, aku beresin," pungkasnya.

(*)

Berita terkait