IMG-LOGO
Home Arah Politik Ahmad Muzani Ingatkan Pentingnya Sinergi Lembaga Negara Dukung Program Nasional
arah politik | umum

Ahmad Muzani Ingatkan Pentingnya Sinergi Lembaga Negara Dukung Program Nasional

oleh VNS - 13 Juli 2025 14:20 WITA
IMG
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di acara penutupan Media Gathering MPR RI 2025 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu malam (11/7/2025). foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara lembaga negara dalam mendukung program pemerintah. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara penutupan Media Gathering MPR RI 2025 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu malam (11/7/2025).

Dalam pidatonya, Ahmad Muzani menyampaikan bahwa peran kelembagaan yang harmonis merupakan salah satu kunci utama dalam mempercepat pencapaian program-program strategis nasional yang telah dirancang pemerintah dan didukung oleh rakyat Indonesia.

“Kalau lembaga negara berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling mendukung maka akan muncul kerentanan institusional. Program pemerintah harus mendapat dukungan dari lembaga negara, dan sebaliknya,” ujar Muzani di hadapan peserta gathering.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, Indonesia tidak bisa mencapai cita-cita kebangsaan secara maksimal jika masing-masing lembaga justru bergerak sendiri tanpa saling menguatkan. Ketiadaan sinergi disebutnya dapat menjadi sumber friksi politik dan memperlambat proses pembangunan nasional.

Muzani juga menyoroti tantangan berat yang akan dihadapi bangsa menjelang peringatan satu abad kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2045. Ia mengingatkan bahwa agenda besar Indonesia Emas tidak akan tercapai jika hubungan antar-lembaga tidak solid.

“Sinergi antarlembaga negara menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan kebangsaan ke depan. Kita semua bertanggung jawab menyongsong masa depan Indonesia,” kata Muzani menegaskan.

Dalam konteks ini, ia juga membuka wacana soal perlunya menyikapi perubahan zaman melalui evaluasi konstitusi.

Tak hanya soal sinergi, Muzani turut mengangkat pentingnya evaluasi konstitusi sebagai bagian dari upaya penyesuaian terhadap dinamika global. Ia mempertanyakan apakah Undang-Undang Dasar yang berlaku saat ini masih cukup adaptif menghadapi perkembangan teknologi, ekonomi, dan sosial.

“Ketika Indonesia genap berusia 100 tahun pada 2045, pertanyaannya adalah: apakah konstitusi kita saat ini masih relevan? Kita perlu mulai memikirkan konstitusi modern yang bisa menjawab tantangan zaman,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ahmad Muzani juga menyampaikan apresiasinya kepada insan media, khususnya Koordinator Wartawan Parlemen (KWP), atas kerja jurnalistik yang dinilainya berperan besar dalam memperkuat citra positif MPR RI di tengah publik.

“Pemberitaan media tentang MPR selama ini sangat membantu membangun citra positif lembaga, dan kami berterima kasih atas itu,” katanya.

Ia menambahkan bahwa hubungan MPR dan media bukan hanya bersifat formal, tapi strategis karena saling melengkapi dalam menyuarakan agenda-agenda kebangsaan.

Menutup sambutannya,Ahmad  Muzani menyampaikan permohonan maaf apabila selama kegiatan terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Ia juga menyatakan kesiapan MPR untuk terus membangun komunikasi yang sehat dan terbuka dengan insan media.

“Kami terbuka untuk terus memperbaiki komunikasi dan hubungan yang lebih baik ke depan," pungkasnya.

Acara penutupan Media Gathering MPR RI 2025 tersebut turut dihadiri oleh anggota MPR RI Dewa Gede Agung Budiarsana, Bambang Haryo Soekarto, Bupati Lombok Tengah Darul Fathir Bahri, Sekretaris Jenderal MPR RI Siti Fauziah, serta jajaran Setjen MPR lainnya.

(Redaksi)