SOROTMATA.ID - DPP Partai Golkar mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Indonesia sebesar 32 persen.
Dukungan ini sebagaimana disampaikan Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi (ARF).
"Langkah Presiden Prabowo yang tengah menyiapkan tim negosiasi tarif dengan AS adalah keputusan yang tepat secara diplomatik. Tapi di saat yang sama, Indonesia juga membangun pertahanan jangka panjang lewat hilirisasi dan penguatan cadangan devisa," ujar ARF, Selasa (8/4).
Ia juga mengatakan, kebijakan pemerintah utamanya di bidang energi nasional yang digawangi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merupakan langkah efektif untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional.
"Pemerintahan Prabowo merespons secara cerdas. Kebijakan sektor energi diarahkan untuk memperkuat daya tahan ekonomi, mulai dari peningkatan lifting migas, penyederhanaan perizinan, hingga percepatan hilirisasi minerba. Ini bukan sekadar teknis, ini strategi geopolitik," ujarnya.
Dirinya menilai arah kebijakan Presiden Prabowo sangat terstruktur, dengan jangka pendek lewat diplomasi dagang, jangka menengah melalui hilirisasi energi dan pangan, dan jangka panjang lewat transformasi industri.
"Jika ini konsisten dijalankan, Indonesia bukan hanya akan kuat menghadapi Trump, tapi juga siap menghadapi gejolak global lain," pungkas ARF.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, tetap menunjukkan sikap tenang dan penuh keyakinan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan ini.
Prabowo mengatakan pemerintah Indonesia akan membuka perundingan dengan banyak negara, termasuk Amerika.
“Perang dagang kita juga kena, tapi kita tenang, kita punya kekuatan, juga nanti akan berunding, kita akan berunding dengan semua negara, kita akan juga buka perundingan sama Amerika,” kata Prabowo saat panen raya di Majalengka, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/4).
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, dalam perundingan, Indonesia akan menyampaikan keinginan adanya hubungan yang adil dan setara.
Ia tidak masalah jika memang apa yang ditetapkan oleh Amerika masuk akal.
“Kita akan menyampaikan, kita ingin hubungan yang baik, kita ingin hubungan yang adil, kita ingin hubungan yang setara, jadi kita tidak ada masalah, resiprokal jadi apa yang mereka minta kalau masuk akal wajib juga kita hormati,” katanya.
(*)