IMG-LOGO
Home Nasional Meningkatkan Ekonomi Indonesia, Danantara Fokus pada Hilirisasi Komoditas
nasional | umum

Meningkatkan Ekonomi Indonesia, Danantara Fokus pada Hilirisasi Komoditas

oleh Hasa - 10 Maret 2025 06:01 WITA
IMG
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani (Foto IG: @rosanroeslani)

POLITIKAL.ID - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang dipimpin oleh CEO Rosan Roeslani, fokus pada investasi di sektor-sektor yang risikonya dapat dihitung dan diperhitungkan atau disebut sebagai calculated risk.

Dengan komitmen yang kuat untuk menciptakan nilai tambah, BPI Danantara berencana mengoptimalkan hilirisasi komoditas unggulan Indonesia, mulai dari kelapa sawit hingga rumput laut, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Tentunya dalam kita melakukan investasi ini pasti ada risiko-risiko. Selama itu adalah risiko yang bisa kita hitung atau calculated risk, tentunya kita akan berinvestasi ke bidang-bidang itu," tuturnya ketika mengisi kuliah di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat pada Jumat (7/3).

Rasan menegaskan bahwa hilirisasi menjadi strategi utama yang akan diutamakan oleh BPI Danantara.

"Bidangnya apa saja sih? Tentunya kita lihat bisa di bidang hilirisasi .Hilirisasi kelapa sawit kan sudah terjadi. Next, yang mungkin kita mau investasi di rumput laut atau seaweed. Jadi, ini hilirisasi ada 28 pohon (komoditas), tapi mungkin 4 atau 5 yang akan kita prioritaskan," ungkap Rosan.

Pria yang juga merangkap sebagai menteri investasi dan hilirisasi itu mengacu pada kisah sukses komoditas nikel. Rosan menegaskan hilirisasi membuat cuan yang dihasilkan dari komoditas itu meningkat pesat.

Ia mencontohkan mulanya ekspor nikel Indonesia pada 2016 hanya US$3,3 miliar. Kemudian, hilirisasi membuat total ekspor komoditas itu melesat ke US$30 miliar alias naik 10 kali lipat di 2024.

Rosan Roeslani menekankan ini terjadi berkat proses hilirisasi, sehingga Indonesia tak hanya mengirim bahan mentah ke luar negeri.

"Dan yang paling penting adalah penciptaan lapangan pekerjaan," tegasnya.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu berharap investasi Danantara yang tepat bisa menghadirkan dampak terukur dan luas. Ada 4 parameter utama keberhasilan Danantara versi Rosan, yakni penciptaan lapangan pekerjaan, mengurangi impor, meningkatkan ekspor, dan menciptakan daya saing.

Ia berjanji Danantara bakal mempertimbangkan aspek kehati-hatian, sesuai arahan Presiden Prabowo. Begitu pula dengan dampak jangka panjang terhadap perekonomian Indonesia.

(*)

Berita terkait