POLITIKAL.ID - Komisi III DPRD Kota Samarinda terus mengawal progres revitalisasi Pasar Pagi yang kini memasuki tahap kedua pembangunan. Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar, menyampaikan harapannya agar seluruh proses revitalisasi pasar tradisional terbesar di Samarinda itu dapat rampung sepenuhnya pada tahun 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan usai Komisi III bersama kontraktor pelaksana melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pada Senin, 14 Juli 2025. Dalam kunjungannya, Deni Hakim mengaku optimis dengan perkembangan revitalisasi tahap dua yang saat ini telah mencapai sekitar 64 persen.
“Melihat progres yang ada, kami harap proyek ini bisa selesai tahun ini, sehingga para pedagang yang selama ini berpindah-pindah bisa kembali berjualan di tempat yang semestinya,” ujar Deni Hakim.
Ia menjelaskan bahwa beberapa komponen penting seperti lift, eskalator, dan fasilitas pendukung lainnya sudah berada di lokasi proyek dan tinggal menunggu proses pemasangan. Oleh karena itu, ia meminta percepatan pekerjaan agar penyelesaian pembangunan fisik tidak melewati tahun ini.
“Kita tidak ingin para pedagang kehilangan tempat berjualan di tahun depan. Karena itu, kami dorong agar penyelesaian segmen dua ini bisa tuntas dan segera digunakan,” tegasnya.
Setelah pembangunan selesai, pengelolaan Pasar Pagi akan diserahkan kepada Dinas Perdagangan Kota Samarinda. Dengan begitu, proses penataan dan distribusi tempat bagi para pedagang bisa dilakukan sesuai zonasi dan peruntukannya, agar seluruh fasilitas dapat beroperasi optimal mulai 2026.
Deni yang juga merupakan politisi dari Partai Gerindra turut mengapresiasi wajah baru Pasar Pagi yang kini tampil lebih modern, bersih, dan tertata rapi dibanding sebelumnya. Ia menilai, transformasi ini telah berhasil mengangkat citra Pasar Pagi yang sebelumnya dikenal semrawut dan kumuh. “Kita bangga, Pasar Pagi yang dulu dikenal semrawut kini mulai menunjukkan wajah mewah. Ini bisa jadi ikon baru kota yang membanggakan,” ucapnya.
Namun demikian, Deni turut mengingatkan bahwa keberhasilan revitalisasi ini harus diiringi dengan upaya perawatan yang maksimal. Ia menekankan bahwa tanggung jawab menjaga fasilitas pasar bukan hanya berada di pundak pemerintah, tetapi juga menjadi kewajiban seluruh masyarakat, khususnya para pedagang dan pengunjung.
“Pasar Pagi ini milik bersama. Kalau ingin pasar ini bertahan sebagai pusat ekonomi yang layak dan nyaman, kita semua harus ikut menjaga dan merawatnya,” pungkasnya.
Dengan dukungan DPRD dan komitmen Pemkot Samarinda, Pasar Pagi diharapkan tidak hanya menjadi pusat aktivitas ekonomi, tetapi juga simbol kemajuan kota Samarinda dalam menata fasilitas publik yang modern, tertib, dan manusiawi.
(ADV)
 Widiyanti Putri Wardhana.jpg)