IMG-LOGO
Home Internasional Perseteruan Makin Memanas, Donald Trump dan Elon Musk Putus Komunikasi dan Saling Serang di Media Sosial
internasional | umum

Perseteruan Makin Memanas, Donald Trump dan Elon Musk Putus Komunikasi dan Saling Serang di Media Sosial

oleh VNS - 07 Juni 2025 05:44 WITA
IMG
POTRET - Donald Trumo (Kiri) dan Elon Musk (Kanan). foto:CNN

POLITIKAL.ID - Perseteruan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan miliarder Elon Musk semakin memanas dan berujung pada pemutusan komunikasi antara keduanya.

 Menurut seorang pejabat Gedung Putih yang tak ingin disebutkan namanya, Trump kini sudah tidak ingin berbicara lagi dengan Musk setelah serangkaian ketegangan publik yang terjadi pekan ini.

Sebelumnya, sempat muncul harapan keduanya akan berdamai lewat pembicaraan, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda adanya komunikasi antara Trump dan Musk.

Dalam wawancara terbaru, Trump menyatakan dirinya lebih memilih untuk fokus pada hal lain dan tak lagi memikirkan Musk.

“Saya bahkan tidak memikirkan Elon. Ia punya masalah, orang malang itu punya masalah,” ujar Trump dilansir dari CNN International.

Awal Mula Perseturan Donald Trump dan Elon Musk

Perseteruan ini bermula ketika Musk, yang sempat menjadi pendukung utama kampanye Trump dan memimpin lembaga efisiensi pemerintah (DOGE), menentang keras RUU pemotongan pajak dan pengeluaran yang diajukan oleh pemerintahan Trump.

 Musk menyebut paket tersebut sebagai “kekejian yang menjijikkan” yang akan menambah utang nasional hingga US$36,2 triliun.

Ketegangan semakin meningkat ketika Trump menyatakan kekecewaannya secara terbuka terhadap Musk, dan mengisyaratkan akan mengakhiri kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan Musk seperti SpaceX dan Starlink. Musk pun membalas dengan ancaman untuk menonaktifkan wahana antariksa Dragon milik SpaceX, meskipun akhirnya mundur dari ancaman tersebut.

Perseteruan ini juga berlangsung sengit di media sosial, dengan saling ejek dan sindiran di platform Truth Social milik Trump dan X milik Musk. Musk bahkan menegaskan bahwa tanpa dukungannya, Trump akan kalah dalam pemilu mendatang.

"Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilihan," tulis Musk, yang menghabiskan hampir US$300 juta untuk mendukung Trump dan Republikan lainnya dalam Pemilu tahun lalu. Musk juga menegaskan bahwa tarif impor yang ditetapkan Trump akan mendorong AS ke dalam resesi

Konflik ini berpotensi membawa dampak besar pada peta politik AS, terutama bagi Partai Republik yang saat ini memegang kendali mayoritas di Kongres. Jika Musk dan pendukung bisnis besar Silicon Valley menjauh, Trump bisa kehilangan dukungan finansial penting di tengah persiapan pemilu paruh waktu.

Investor dan teman-teman Musk pun angkat suara. James Fishback, seorang investor, meminta Musk untuk meminta maaf kepada Trump.

"Presiden Trump telah menunjukkan keanggunan dan kesabaran di saat perilaku Elon mengecewakan dan terus terang sangat mengganggu," kata Fishback dalam sebuah pernyataan.

(Redaksi)