POLITIKAL.ID - Perayaan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-102 di Kota Samarinda tidak hanya menjadi ajang keagamaan dan pelantikan pengurus masa bakti 2025-2030, melainkan juga wahana strategis dalam mendorong penguatan ekonomi kerakyatan melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bertempat di Lapangan Parkir GOR Segiri Samarinda, acara yang digelar sejak Sabtu (17/5/2025) hingga 25 Mei itu menghadirkan bazar UMKM yang menjadi pusat perhatian masyarakat. Puluhan pelaku usaha lokal hadir menampilkan produk-produk unggulan mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga produk herbal dan fashion muslim.
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, yang membuka acara tersebut menyatakan bahwa NU telah menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi umat secara nyata.
“Harlah NU ini bukan hanya perayaan seremonial. Lewat bazar UMKM, kita melihat NU menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Menurut Saefuddin, kehadiran NU tidak hanya penting dalam konteks keagamaan, tetapi juga sosial dan ekonomi. Pemerintah Kota Samarinda, lanjutnya, siap bersinergi dengan NU untuk membina pelaku UMKM dan menjadikan mereka lebih tangguh di tengah tantangan ekonomi global.
“Kami berharap NU terus menjadi garda terdepan dalam mendukung penguatan ekonomi umat, terutama lewat komunitas dan pesantren,” tambahnya.
Ketua Panitia, Wasiran, menyebutkan bahwa bazar UMKM tahun ini dikemas lebih profesional dan terencana karena proses persiapan yang matang. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian NU terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin UMKM lokal tumbuh dan berkembang. Ini bukan hanya soal jual beli, tapi bagaimana menciptakan pasar rakyat yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.
Selain bazar, pengunjung juga disuguhi dengan beragam kegiatan menarik lainnya seperti jalan sehat berhadiah, lomba menghias donat, memasak nasi tumpeng, dai cilik, hafiz Qur’an, dan pentas seni. Rangkaian acara ini dirancang untuk menarik minat berbagai lapisan masyarakat agar turut terlibat dan merasakan manfaat langsung dari kegiatan tersebut.
Stand-stand UMKM ramai dikunjungi sejak hari pertama. Produk-produk kuliner seperti amplang, lemang, dodol sarikaya, dan nasi kuning khas Samarinda menjadi favorit warga. Selain itu, stand kerajinan tangan dan busana muslim juga mencuri perhatian pengunjung dari luar daerah.
Acara ini turut didukung oleh sponsor seperti Aqua, BAZNAS Kota Samarinda, Bell Parfum, dan Jawa Travel yang ikut memperkuat kolaborasi lintas sektor antara organisasi keagamaan, pelaku usaha, dan pihak swasta.
“Kami ingin menciptakan momentum yang berkelanjutan, bukan hanya euforia sesaat. Ini adalah wujud ekonomi berbasis keummatan yang sesungguhnya,” pungkas Wasiran.
Melalui bazar ini, NU Kota Samarinda menunjukkan bahwa kekuatan umat dapat diaktualisasikan dalam bentuk nyata, yakni pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. Dengan sinergi kuat antara organisasi, pemerintah, dan masyarakat, ekonomi rakyat bisa tumbuh berlandaskan nilai-nilai keadilan dan keberkahan.
(Redaksi)